Pesona Tanjung Senai, Kerbau Rawa dan Eksistensi Gula Puan
Kota Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan sebagai lokasi Universitas Sriwijaya, ternyata memiliki lokasi wisata elok dan mejadi tempat pilihan warga sekitar untuk bersantai menghabiskan waktu sore. Jembatan Pesona Tanjung Senai.
Sebenarnya jembatan ini berada dalam Komplek Perkantoran Terpadu (KPT) Pemerintahan Kabupaten Ogan Ilir. Berada pada jarak 35 km dari Kota Palembang, lokasi yang dahulunya merupakan sekumpulan rawa dan sungai ternyata masih menyisakan jejak eksistensi yang justru menambah nuansa bersantai jadi lebih asyik.
Sekumpulan Kerbau Rawa (bubalus bubalis carabanesis), masih sering terlihat berkeliaran di rawa sekitar KPT di temani beberapa burung air yang terbang rendah mengiringi laju lari para kerbau.
Melihat bagaimana makhluk Tuhan dengan bobot seberat itu dapat belarian lincah di tengah kubangan air rawa sungguh pemandangan yang menakjubkan.
Susu dari kerbau – kerbau ini juga, yang menjadi sumber bahan utama pembuatan makanan kaya gizi khas Sumatera Selatan tempo dulu, Gulo Puan. Adalah sejenis camilan yang dapat dimakan langsung atau di jadikan isian dan taburan roti. Rasa manis dengan kelezatan khas susu memberikan sebuah cita rasa tersendiri yang tiada bandingan.
Namun sayang, di tengah marak bermunculannya berbagai jenis makanan baik itu kreasi lokal atau makanan khas milik kebudayaan lain. Gula Puan perlahan mulai di lupakan, bahkan keberadaannya pun mulai sulit di temui karena minimnya peminat dan pembuat.
Padahal, keberadaan Gulo Puan memiliki kaitan erat dengan sejarah dan budaya masyarakat Ogan Ilir itu sendiri yang merunut jauh ke masa para raja dan bangsawan Sumatera Selatan.
Penulis sendiri cukup beruntung dapat menghabiskan masa kecil, ditemani kelezatan dan gizi dari camilan khas Sumatera Selatan satu ini. Semoga, baik itu kerbau rawa dan gula puan sendiri, eksistensinya menjadi perhatian pihak terkait dan berwenang untuk di lestarikan.