OJK Resmikan Ekspor Perdana Kopi Sumatera Selatan Melalui Ekosistem Industri Jasa Keuangan
TERJADI.id – Palembang | Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Sekretariat Bersama Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Daerah Sumatera Selatan resmi melepas ekspor kopi perdana melalui ekosistem Industri Jasa Keuangan di Pelabuhan Boom Baru, Palembang. Peresmian ini dipimpin oleh Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, dan Pj. Gubernur Sumatera Selatan, Elen Setiadi. Kegiatan ini menandai langkah besar dalam pengembangan ekonomi Sumatera Selatan, khususnya melalui optimalisasi value chain komoditas kopi.
Mahendra Siregar menyebut ekspor kopi perdana ini sebagai tonggak penting dalam upaya meningkatkan kejayaan kopi Sumatera Selatan yang memiliki nilai historis dan kultural tinggi. “OJK berkomitmen mendukung perkembangan kopi Sumatera Selatan melalui ekosistem Industri Jasa Keuangan, business matching, dan pengembangan pasar ekspor. Dukungan kami mencakup sektor hulu hingga hilir untuk menciptakan dampak ekonomi yang signifikan,” ujarnya.
Sumatera Selatan, Produsen Kopi Terbesar Nasional
Dalam laporan OJK Provinsi Sumatera Selatan, ekspor perdana dilakukan ke Malaysia dan Australia oleh PT Agri Ekspor Indonesia dan PT Asya Syila Nusantara. Total volume ekspor mencapai 277,2 ton dengan nilai Rp33,6 miliar, berupa kopi Robusta premium asal Kota Pagar Alam yang terkenal dengan cita rasa khas pegunungan Dempo. Sumatera Selatan sendiri adalah produsen kopi terbesar nasional dengan kontribusi 26,85% dari total produksi nasional atau sekitar 211,68 ribu ton pada tahun 2023.
Pj. Gubernur Sumatera Selatan, Elen Setiadi, mengapresiasi upaya semua pihak dalam mendorong pengembangan kopi Sumatera Selatan. “Meski menjadi tulang punggung produksi kopi nasional, nilai tambah ekspor melalui pelabuhan di Sumatera Selatan masih perlu dimaksimalkan. Sinergi seluruh pemangku kepentingan sangat penting untuk mewujudkan hal ini,” kata Elen.
Dukungan Kredit dan Asuransi untuk Petani Kopi
Selain fasilitasi ekspor, OJK juga membantu petani dan pengusaha kopi memperoleh fasilitas kredit atau pembiayaan dari lima bank dengan total 8.311 rekening senilai Rp336 miliar. Program ini juga mencakup pemberian polis asuransi kepada 52 petani melalui program Desa Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI). Langkah ini dirancang untuk memberikan perlindungan dan dukungan finansial kepada petani kopi, yang sebagian besar menggantungkan hidup pada sektor perkebunan.
Mewujudkan Kejayaan Kopi Sumatera Selatan
Dengan luas lahan kopi terbesar nasional, mencapai 267,35 ribu hektar, dan lebih dari 200 ribu petani, Sumatera Selatan memiliki potensi besar untuk terus mengembangkan sektor kopi. Peresmian ekspor perdana ini menjadi wujud nyata sinergi OJK dengan berbagai pihak dalam mendukung pemerataan kesejahteraan masyarakat sekaligus memajukan ekonomi daerah melalui kopi, salah satu komoditas andalan Sumatera Selatan. (DJ / rils)