Tahanan di Polsek Ilir Timur II Palembang Jadi Mualaf, sebagai saksi Kapolsek Kompol Desy Ariyant,SH., MH.
TERJADI.id – Palembang Sebuah momen mengharukan terjadi di Polsek Ilir Timur II Palembang, Senin (6/1/2025) sore, ketika seorang tahanan bernama Dedi Candra bin Erwin memutuskan untuk memeluk agama Islam. Proses pengucapan dua kalimat syahadat ini berlangsung khidmat dengan disaksikan Kapolsek Ilir Timur II, Kompol Desy Ariyanti, SH, MH, dan dibimbing langsung oleh tokoh agama setempat, Ustaz Amma.
Kapolsek Kompol Desy Ariyanti menyampaikan bahwa keputusan Dedi untuk menjadi mualaf adalah atas keinginannya sendiri, tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. “Proses pengucapan syahadat tadi berjalan dengan aman dan lancar. Pak Ustaz Amma memberikan bimbingan sekaligus nasehat tentang kewajiban sebagai seorang muslim,” ungkap Desy.
Setelah mengucapkan syahadat, Dedi yang kini resmi bernama Muhammad Dedi Candra, merasa haru dan bersyukur. “Ini adalah keputusan dari hati saya sendiri,” tuturnya.
Kisah Perjalanan Hati Tahanan yang Tersentuh
Dedi mengaku keputusannya untuk menjadi mualaf dipengaruhi oleh pengalaman spiritual yang ia alami selama dalam tahanan. “Ketika mendengar azan, saya melihat teman-teman tahanan yang muslim langsung mengambil wudhu dan shalat dengan penuh keakraban. Setelah itu, mereka saling bersalaman dengan penuh kasih sayang. Saya sangat kagum dengan apa yang mereka lakukan. Di situlah hati saya tersentuh,” cerita Dedi dengan mata berkaca-kaca.
Momen yang Penuh Keharuan
Proses masuk Islam ini juga memberikan suasana haru bagi seluruh pihak yang hadir. Kapolsek Desy Ariyanti menambahkan, “Ini adalah momen yang sangat spesial. Saya merasa terhormat bisa menjadi saksi dari perjalanan spiritual seseorang.”
Ustaz Amma, sebagai pembimbing rohani dalam proses ini, juga memberikan pesan mendalam kepada Dedi. Ia menekankan pentingnya menjalani kewajiban sebagai seorang muslim, seperti shalat, puasa, dan berbuat baik kepada sesama.
Islam Rahmatan Lil ‘Alamin
Momen ini menjadi salah satu bukti bagaimana Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin mampu menyentuh hati siapa saja, bahkan di tempat yang tidak terduga seperti tahanan. Proses ini juga menunjukkan bahwa hidayah dapat datang kapan saja dan di mana saja, sesuai dengan kehendak Allah SWT.
Semoga keputusan Dedi menjadi mualaf membawa berkah dan kebaikan bagi kehidupannya di masa mendatang. Proses spiritual ini juga mengajarkan bahwa kehidupan, di manapun berada, selalu memberikan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. (DJ / rils)