Pupuk Indonesia Dukung Rumah Kain Palembang Naik Kelas dan Berdaya
TERJADI.id – Palembang | PT Pupuk Indonesia (Persero) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) nasional. Salah satu bukti nyata dari komitmen ini adalah keberhasilan Rumah Kain, produsen kain khas Palembang, yang berhasil naik kelas melalui program pendampingan dari Pupuk Indonesia Grup.
Dukungan ini sejalan dengan visi Pupuk Indonesia sebagai BUMN yang tidak hanya berfokus pada sektor pangan, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial dalam pemberdayaan UMKM. Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menegaskan bahwa pengembangan sektor UMKM berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
“Pupuk Indonesia percaya bahwa tanggung jawab kami tidak hanya menyuburkan bumi, tetapi juga memupuk jiwa kewirausahaan bangsa. Kami ingin warisan budaya lokal seperti songket Palembang dikenal lebih luas dan memberikan dampak positif bagi ekonomi serta budaya Indonesia,” ujar Rahmad saat mengunjungi kantor Pusri di Palembang pada Rabu (13/2/2025).
Rumah Kain sendiri didirikan pada 2011 oleh Ramaini, seorang pengrajin yang mencintai keindahan kain tradisional Palembang seperti Songket dan Jumputan. Namun, tantangan permodalan menjadi kendala utama dalam pengembangan usahanya. Pada 2013, Rumah Kain bergabung dengan program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK) dari PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, anak usaha Pupuk Indonesia. Melalui program ini, Rumah Kain mendapatkan akses modal, pendampingan bisnis, pelatihan strategi pemasaran, hingga legalitas usaha untuk menghadapi persaingan lebih luas.
Berkat kegigihan Ramaini dan dukungan dari program PUMK Pusri, Rumah Kain berhasil berkembang pesat. Omzet penjualan meningkat hingga ratusan juta rupiah pada 2024. Produk-produk kainnya juga telah mendapatkan sertifikasi SNI dan menjadi pemasok utama dalam ajang fesyen internasional, seperti Jakarta Fashion Week (JFW) 2025.
Rahmad menambahkan bahwa Rumah Kain adalah satu dari banyak UMKM yang mendapat binaan Pupuk Indonesia. Ia berharap semakin banyak UMKM yang bisa merasakan manfaat dari program pendampingan ini. “Keberhasilan Rumah Kain menunjukkan bagaimana sinergi antara UMKM dan BUMN mampu mendorong pertumbuhan usaha yang berkelanjutan,” ujarnya.
Selain Rumah Kain, UMKM binaan Pupuk Indonesia lainnya juga mengalami perkembangan signifikan. Nadina Salim, misalnya, berhasil mengadaptasi kain songket ke dalam desain alas kaki dan fesyen modern yang telah tampil di pameran internasional seperti Hongkong Fashion in Style 2024. Di sektor kuliner, Pempek Rizky sukses menembus pasar Singapura, sementara Jasmine Aren berhasil memasok produk gula aren ke supermarket besar dan platform e-commerce.
Di bidang kerajinan, Sesera Kumpe Craft mengolah eceng gondok menjadi produk bernilai jual tinggi dan telah tampil dalam pameran di Jepang serta Belanda. “Keberhasilan UMKM binaan ini menjadi bukti bahwa pendampingan yang tepat dapat mendorong daya saing produk lokal hingga ke pasar global,” tutup Direktur Utama Pusri, Daconi Khotob.
Dengan ekosistem pembinaan yang semakin luas, Pupuk Indonesia berharap semakin banyak UMKM yang tumbuh dan mampu memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal maupun nasional. (DJ / rils)